A.
Kooperatif
(CL, Cooperative Learning).
·
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar
untuk mencapai tujuan belajar.
·
KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Pada dasarnya manusia mempunyai perbedaan, dengan perbedaan
itu manusia saling asah, asih, asuh (saling mencerdaskan). Dengan pembelajaran
kooperatif diharapkan saling menciptakan interaksi yang asah, asih, asuh
sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community). Siswa tidak hanya
terpaku belajar pada guru, tetapi dengan sesama siswa juga.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara
sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai
latihan hidup di masyarakat.
·
CIRI-CIRI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Didalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen-elemen yang
berkaitan. Menurut Lie ( 2004 ) :
a.
Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang
mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan atau yang biasa disebut dengan
saling ketergantungan positif yang dapat dicapai melalui : saling
ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas,
saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, saling
ketergantungan hadiah.
b.
Interaksi tatap muka
Dengan hal ini dapat memaksa siswa saling
bertatap muka sehingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan
dengan guru tetapi dengan teman sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih
luwes, lebih mudah belajarnya dengan teman sebaya.
c.
Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar
kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian ini selanjutnya disampaikan
oleh guru kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompok yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan,maksudnya yang dapat
mengajarkan kepada temannya. Nilai kelompok tersebut harus didasarkan pada
rata-rata, karena itu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untuk
kelompnya. Intinya yang dimaksud dengan akuntabilitas individual adalah
penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota
secara individual.
d.
Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Keterampilan sosial
dalam menjalin hubungan antar siswa harus diajarkan. Siswa yang tidak dapat
menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga siswa
lainnya.
· UNSUR – UNSUR MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Menurut Roger dan David
Johnson ada 5 unsur dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu :
a.
Positive interdependence ( saling ketergangtungan positif )
Unsur ini menunjukkan
bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada 2 pertanggungjawaban kelompok. Pertama,
mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua
anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
Beberapa
cara membangun saling ketergantungan positif yaitu :
o Menumbuhkan perasaan peserta didik
bahwa dirinya terintegrasi dalam kelompok, pencapaian tujuan terjadi jika semua
anggota kelompok mencapai tujuan.
o Mengusahakan agar semua anggota
kelompok mendapatkan penghargaan yang sama jika kelompok mereka berhasil
mencapai tujuan.
o Mengatur sedemikian rupa sehingga
setiap peserta didik dalam kelompok hanya mendapatkan sebagian dari keseluruhan
tugas kelompok.
o Setiap peserta didik ditugasi dengan
tugas atau peran yang saling mendukung dan saling berhubungan, saling
melengkapi dan saling terikat dengan peserta didik lain dalam kelompok.
b.
Personal responsibility ( tanggung jawab perorangan )
Tanggung jawab
perorangan merupakan kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh
kegiatan belajar bersama.
c.
Face to face promotive interaction ( interaksi promotif )
Unsur
ini penting untuk dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri – ciri interaksi promotif adalah :
i.
Saling
membantu secara efektif dan efisien
ii.
Saling
memberi informasi dan sarana yang diperlukan
iii.
Memproses
informasi bersama secara lebih effektif dan efisien
iv.
Saling mengingatkan
v.
Saling percaya
vi.
Saling memotivasi untuk
memperoleh keberhasilan bersama
d. Interpersonal skill (komunikasi antar
anggota / ketrampilan)
Dalam
unsur ini berarti mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian
tujuan peserta didik, maka hal yang perlu dilakukan yaitu :
a)
Saling mengenal dan
mempercayai
b)
Mampu berkomunikasi
secara akurat dan tidak ambisius
c)
Saling menerima dan
saling mendukung
d)
Mampu
menyelesaikan konflik secara konstruktif.
e.
Group processing ( pemrosesan kelompok )
Dalam hal ini pemrosesan
berarti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan
atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi
terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.
· TUJUAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
a.
Meningkatkan hasil
belajar akademik
Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan
social, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas –
tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu
siswa memahami konsep – konsep yang sulit.
b.
Penerimaan terhadap keragaman
Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang
berbada latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama
lain atas tugas – tugas bersama.
c.
Pengembangan ketrampilan
sosial
Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi
untuk saling berinteraksi dengan teman yang lain.
· PERBEDAAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF DENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONAL
Kelompok Belajar Kooperatif
|
Kelompok Belajar Tradisional
|
|
Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan
saling memberikan motivai sehingga ada interaksi promotif.
|
Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi
kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok.
|
|
Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan
materi pelajaran tiap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan balik tentang
hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.
|
Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-
tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota
kelompok lainnya hanya ‘enak-enak saja’ diatas keberhasilan temannya yang
dianggap ‘ pemborong’.
|
|
Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik,
jenis kelamin, ras, etnik, dsb sehingga dapat saling mengetahui siapa yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.
|
Kelompok belajar biasanya homogen
|
|
Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir
untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok.
|
Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau
kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing.
|
|
Ketrampilan social yang diperlukan dalam kerja gotong
royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomu nikasi, mempercayai orang lain
dan mengelola konflik secara langsung diajarkan.
|
Ketrampilan sosial
sering tidak diajarkan secara langsung.
|
|
Pada saat belajar
kooperatif sedang berlangsung, guru terus melakukan pemantauan melalui
observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama
antar anggota kelompok.
|
Pemantauan melalui
observasi dan intervensi sering dilakukan oleh guru pada saat belajarkelompok
sedang berlangsung.
|
|
Guru memperhatikan
secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok – kelompok
belajar.
|
Guru sering tidak
memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok – kelompok belajar.
|
|
Penekanan tidak
hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan
antar pribadi yang saling menghargai).
|
Penekanan sering hanya
pada penyelesaian tugas.
|
· KEUNTUNGAN PENGGUNAAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Keuntungan
pembelajaran kooperatif diantaranya adalah :
a.
Meningkatkan kepekaan
dan kesetiakawanan social
b.
Memungkinkan para siswa
saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan
pandangan-pandangan.
c. Memudahkan siswa
melakukan penyesuaian sosial.
d. Memungkinkan
terbentuk dan berkembangnya nilai – nilai sosial dan komitmen.
e. Menghilangkan sifat
mementingkan diri sendiri atau egois.
f.
Membangun
persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.
g.
Berbagi
ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan
dapat diajarkan dan dipraktekkan.
h.
Meningkatkan
rasa saling percaya kepada sesama manusia.
i.
Meningkatkan
kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.
j. Meningkatkan
kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.
k. Meningkatkan
kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal
atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.
· SINTAK MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
FASE – FASE
|
PERILAKU GURU
|
|
Fase 1 : present goals and set
Menyampaikan
tujuan dan memper siapkan peserta didik
|
Menjelaskan tujuan pembelajaran
dan mempersiapkan peserta didik siap belajar.
|
|
Fase 2 : present information
Menyajikan
informasi
|
Mempresentasikan informasi kepada
paserta didik secara verbal.
|
|
Fase 3 : organize students into learning teams
Mengorganisir
peserta didik ke dalam tim – tim belajar
|
Memberikan penjelasan kepada
peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok
melakukan transisi yang efisien.
|
|
Fase 4 : assist
team work and study
Membantu
kerja tim dan belajar
|
Membantu tim- tim belajar selama
peserta didik mengerjakan tugasnya.
|
|
Fase 5 : test on the materials
Mengevaluasi
|
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi
pembelajaran atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
|
|
Fase 6 : provide
recognition
Memberikan pengakuan
atau penghargaan
|
Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan prestasi individu maupun kelompok.
|
· TEKNIK – TEKNIK
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
a.
Metode STAD (Student
Achievement Divisions)
Metode ini dikembangkan
oleh Robert Slavin dan kawan – kawan dari universitas John Hopkins. Metode ini
digunakan para guru untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa
setiap minggu, baik melalui penilaian verbal maupun tertulis. Langkah –
langkahnya :
a)
Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau
tim, masing – masing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap kelompok memiliki
anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan
(tinggi, sedang, rendah).
b)
Tiap anggota
tim/kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu
untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusiantar sesama anggota
tim/ kelompok.
c)
Secara individual atau
tim, tiap minggu atau tiap dua minggu akan mengevaluasi untuk mengetahui
penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
d)
Tiap siswa dan tiap tim
diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara
individual atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna
diberi penghargaan. Kadang – kadang beberapa atau semua tim memperoleh
penghargaan jika mampu meraih suatu criteria atau srandar tertentu.
b.
Metode Jigsaw
Langkah – langkahnya :
a)
Kelas dibagi menjadi
beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang
heterogen.
b)
Bahan akademik disajikan
kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
c)
Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung
jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya
berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut (kelompok pakar
/ expert group).
d)
Selanjutnya para siswa
yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home
teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi
yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
e)
Setelah
diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams“ para siswa dievaluasi secara
individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
c.
Metode G (Group
Investigation)
Metode ini dirancang
oleh Herbet Thelen dan diperbaiki oleh Sharn. Dalam metode ini siswa dilibatkan
sejak perencanaan baik dalam menentukan topik maupun mempelajari melalui
investigasi. Dalam metode ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik
dalam komunikasi dan proses memiliki kelompok.
Langkah – langkahnya :
a)
Seleksi topik
b)
Merencanakan kerjasama
c)
Implementasi
d)
Analisis dan sintesis
e)
Penyajian hasil akhir
f)
Evaluasi selanjutnya
d.
Metode struktural
Metode ini dikembangkan
oleh Spencer Kagan, yang menekankan pada struktur – struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola – pola interaksi siswa.
Contoh
teknik pembelajaran metode struktural yaitu :
a)
Mencari Pasangan ( Make
a Match )
Dikembangkan oleh Larana
Curran, dimana keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil
belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan.
Langkah – langkahnya :
1.
Guru menyiapkan beberapa
kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (
persiapan menjelang tes atau ujian ).
2.
Setiap
siswa mendapat satu buah kartu.
3.
Setiap
siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya.
4.
Siswa
bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang
cocok.
5.
Para
siswa mendiskusikan penyelesaian tugas secara bersama – sama.
6.
Presentasi
hasil kelompok atau kuis.
b)
Bertukar Pasangan
Langkah – langkahnya :
1.
Setiap siswa mendapatkan
satu pasangan ( guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa melakukan prosedur
/ teknik mencari pasangan.
2.
Guru
memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3. Setelah selesai
setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4.
Kedua
pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing – masing pasangan yang baru ini
kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka.
5.
Temuan
baru yang didapatkan dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan pada pasangan
semula.
c)
Berkirim Salam dan Soal
Langkah – langkahnya :
1.
Guru membagi siswa dalam
kelompok berempat dan setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa
pertanyaan yang akan dikirim ke kelompok lain. Guru bisa mengawasi dan membantu
memilih soal – soal yang cocok.
2.
Kemudian masing – masing
kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal
dari kelompoknya.
3.
Setiap kelompok
mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
4.
Setelah
selesai jawaban masing – masing kelompok dicocokan dengan jawaban kelompok yang
membuat soal.
d)
Bercerita Berpasangan
Teknik ini
menggabungkankegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Langkah –
langkahnya :
1.
Pengajar membagi bahan
pelajaran menjadi dua bagian.
2.
Pengajar memberikan
pengenalan topic yang akan dibahas dalam pelajaran.
3.
Siswa dipasangkan
4.
Bagian pertama bahan
diberikan kepada siswa yang pertama sedangkan siswa yang kedua menerima bagian
yang kedua.
5.
Kemudian siswa disuruh
membaca atau mendengarkan bagian mereka masing –masing
6.
Sambil membaca /
mendengarkan siswa mencatat beberapa kata atau frase kunci yang ada dalam
bagian masing – masing.
7.
Siswa berusaha untuk
mengarang bagian lain yang belum dibaca/ didengarkan berdasarkan kata kunci.
8.
Setelah selesai menulis,
beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan mereka.
9.
Pengajar membagiakan
bagian cerita yang belum terbaca kepada masing – masing siswa.
10.
Diskusi mengenai topik
tersebut.
e)
Dua Tinggal Dua Tamu (Two
Stay Two Stay)
Langkah – langkahnya :
1.
Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok berempat.
2.
Siswa bekerjasama dalam
kelompok berempat seperti biasa.
3.
Setelah selesai, dua
orang dari masing – masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing –
masing bertamu ke dua kelompok lain.
4.
Dua
orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
mereka ke tamu mereka.
5.
Tamu
mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka
dari kelompok lain.
6.
Kelompok mencocokan dan
membahas hasil – hasil kerja mereka.
f)
Keliling Kelompok
Langkah – langkahnya :
1.
Salah satu siswa dalam
masing – masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya
mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
2.
Siswa
berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3.
Demikian
seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam
atau dari kiri ke kanan.
g)
Kancing Gemerincing
Langkah – langkahnya :
1.
Guru menyiapkan satu
kotak kecil yang berisi kancing – kancing atau benda kecil lainnya.
2.
Sebelum kelompok memulai
tugasnya setiap siswa dalam masing – masing kelompok mendapatkan dua atau tiga
buah kancing ( jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang
diberikan.
3.
Setiap kali seorang
siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat dia harus menyerahkan salah satu
kancingnya dan meletakkan di tengah – tengah.
4.
Jika kancing yang
dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya
juga menghabiskan kancing mereka.
e.
Think
– Pair – Share
Langkah – langkah :
a)
Thinking
: guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan
oleh peserta didik.
b)
Pairing
: guru meminta peserta didik berpasang – pasangan. Member kesempatan kepada
pasangan – pasangan untuk berdiskusi.
c)
Sharing
: hasil diskusi intersubjektif di tiap – tiap pasangan hasilnya dibicarakan
dengan pasangan seluruh kelas. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya
jawab yang mendorong pada pengkonstuksian pengetahuan secara integratif.
f.
Numbered
Heads Together
Langkah – langkahnya :
a)
Guru membagi kelas
menjadi kelompok – kelompok kecil
b)
Guru mengajukan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap – tiap kelompok. Pada kesempatan ini
tiap – tiap kelompok menyatukan kepalanya “ Heads Together” berdiskusi
memikirkan jawaban.
c)
Guru memanggil paserta
didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap – tiap kelompok dan memberi
kesempatan untuk menjawab.
d)
Guru mengembangkan
diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban
pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
g.
Bamboo
Dancing
Langkah – langkahnya :
a)
Pembelajaran diawali
dengan pengenalan topik oleh guru.
b)
Guru membagi kelas
menjadi 2 kelompok besar dan berpasangan.
c)
Membagikan tugas kepada
setiap pasangan untuk dikerjakan atau dibahas ( diskusi ).
d)
Usai berdiskusi pasangan
berubah dengan menggeser posisi mengikuti arah jarum jam sehingga tiap- tiap
peserta didik mendapat pasangan baru dan berbagi informasi, demikian seterusnya
hingga kembali kepasangan awal.
e)
Hasil
diskusi tiap – tiap kelompok besar kemudian dipresentasikan kepada seluruh
kelas
f)
Guru
memfasilitasi terjadinya intersubjektif, dialog interaktif, Tanya jawab
sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat diobjektivikasi dan menjadi
pengetahuan bersama seluruh kelas.
h.
Point
– Counter – Point
Langkah – langkahnya :
a)
Guru
memberi pelajaran yang terdapat isu – isu kontroversi.
b)
Membagi
peserta didik ke dalam kelompok – kelompok dan posisinya berhadap – hadapan.
c) Tiap – tiap kelompok
diberi kesempatan untuk merumuskan argumentasi – argumentasi sesuai dengan
perspektif yang dikembangkannya.
d)
Setelah
berdiskusi maka mereka mulai berdebat menyampaikan argumentasi sesuai pandangan
yang dikembangkan kelompoknya. Kemudian
minta tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok lain perihal isu yang
sama.
e)
Buat
evaluasi sehingga peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari
argumentasi – argumentasi yang telah mereka munculkan.
i.
The
Power of Two
Langkah – langkahnya :
a) Ajukan pertanyaan
yang membutuhkan pemikiran yang kritis.
b)
Minta
peserta didik menjawab pertanyaan yang diterimanya secara perorangan.
c)
Minta
peserta didik mencari pasangan, dan masing – masing saling menjelaskan
jawabannya kemudian menyusun jawaban baru yang disepakati bersama.
d)
Membandingkan
jawaban – jawaban tersebut dengan pasangan lain sehingga paserta didik dapat
mengembangkan pengetahuan yang lebih integrative.
e) Buat rumusan –
rumusan rangkuman sebagai jawaban – jawaban atas pertanyaan yang telah
diajukan. Rumusan
tersebut merupakan konstruksi atas keseluruhan pengetahuan yang telah
dikembangkan selama diskusi.
j.
Listening
Team
Langkah – langkahnya :
a)
Diawali
dengan pemaparan meteri pembelajaran oleh guru.
b)
Guru
membagi kelas menjadi kelompok – kelompok dan setiap kelompok memiliki peran
masing – masing, misalnya:
Kelompok
1 : kelompok penanya
Kelompok
2 : kelompok penjawab dengan perspektif
tertentu
Kelompok
3 : kelompok penjawab dengan perspektif
yang berbeda dari kelompok 2
Kelompok
4 : kelompok yang bertugas mereview dan
membuat kesimpulan dari hasil diskusi.
c)
Munculkan
diskusi yang aktif karena adanya perbedaan pemikiran sehingga dikusi menjadi
berkualitas.
d)
Penyampaian
berbagai kata kunci atau konsep yang telah dikembangkan oleh peserta didik
dalam diskusi.
· METODE
– METODE PENDUKUNG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
a.
PQ4R
Pengalaman awal dapat dibangun melalui aktivitas membaca
sehingga peserta didik akan memiliki stock knowledge. Langkah – langkahnya :
a.
P (Preview) yaitu
peserta didik menemukan ide – ide pokok yang dikembangkan dalam bahan bacaan.
b.
Q (Question) yaitu
peserta didik merumuskan pertanyaan – pertanyaan untuk dirinya sendiri yang
diarahkan pada pembentukan pengetahuan deklaratif, structural dan pengetahuan
procedural.
c.
R (Read) yaitu peserta
didik membaca secara detail dari bahan bacaaan yang dipelajarinya sehingga
paerta didik diarahkan mencari jawaban terhadap semua pertanyaan yang
dirumuskannya.
d.
R
(Reflect) yaitu peserta didik memahami apa yang dibacanya.
e.
R
(Recite) yaitu peserta didik merenungkan kembali apa yang dibacanya dan mampu
merumuskan konsep – konsep, menjelaskan hubungan antar konsep dan
mengartikulasikan pokok – pokok penting yang telah dibacanya.
f.
R
(Review) yaitu peserta didik merangkum atau merumuskan intisari dari bahan yang
telah dibacanya. Peserta didik mampu merumuskan kesimpulan sebagai jawaban dari
pertanyaan – pertanyaan yang telah diajukannya.
b.
Guided
Note Taking
Merupakan metode catatan
terbimbing yang dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat
perhatian siswa. Langkah – langkahnya :
a)
Memberikan bahan ajar
misalnya yang berupa handout dari materi ajar yang disampaikan dengan metode
ceramah kepada peserta didik.
b)
Mengosongi sebagian poin
– poin yang penting sehingga terdapat bagian – bagian yang kosong dalam handout
tersebut
c)
Menjelaskan kepada
peserta didik bahwa bagian yang kosong dalam handout memang sengaja dibuat agar
peserta didik tetap berkonsentrasi mengikuti pelajaran.
d)
Selama ceramah
berlangsung peserta didik diminta untuk mengisi bagian yang kosong tersebut.
e)
Setelah
penyampaian materi selesai, minta peserta didik membacakan handoutnya.
c.
Snowball
Drilling
Metode
ini dikembangkan untuk menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari
membaca bahan – bahan bacaan. Peran guru adalah mempersiapkan paket soal – soal
pilihan ganda dan menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara
menunjuk atau mengundi. Langkah – langkahnya :
a)
Peserta didik di tunjuk
arau diundi satu persatu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
b)
Jika peserta didik
pertama berhasil menjawab maka paserta didik tersebut berhak menunjuk teman
yang lainya untuk menjawab soal berikutnya. Tetapi jika peserta tersebut gagal
manjawab pertanyaan pertama maka dia
harus menjawab pertanyaan berikutnya hingga berhasil menjawab.
c)
Diakhir pelajaran guru
memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik.
d.
Concept
Mapping
Langkah – langkahnya :
a)
Guru
mempersiapkan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama.
b)
Guru
membagikan potongan – potongan kartu yang bertuliskan konsep – konsep utama
kepada peserta didik.
c)
Memberi
keempatan kepada peserta didik untuk mencoba membuat peta yang menggambarkan
hubungan antar konsep. Dan membuat garis hubung serta menuliskan kata atau
kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep.
d)
Kumpulkan
hasil pekerjaan peserta didik dan bandingkan dengan konsep yang benar dan
dibahas satu persatu.
e)
Ajak
seluruh kelas untuk melakukan koreksi atau evaluasi dan rumukan beberapa
kesimpulan terhadap materi yang dipelajari.
e.
Giving
Question and Getting Answer
Dilakukan untuk melatih
peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab
pertanyaan.
Langkah – langkahnya :
a)
Bagikan 2 potongan
kertas pada peserta didik, kemudian minta kepada peserta didik untuk menuliskan
dikartu itu (1) kartu menjawab, (2) kartu bertanya.
b)
Ajukan pertanyaan baik
dari peserta didik maupun guru tulis pada kartu bertanya.
c)
Minta kepada peserta
didik untuk memberi jawab dan menuliskannya pada kartu menjawab dan serahkan
pada guru.
d)
Jika sampai akhir masih
ada peserta didik yang memegang 2 kartu maka minta mereka untuk membuat resume
atas proes tanya jawab yang sudah berlangsung.
f.
Question Student Have
Dilakukan untuk melatih
peserta didik memiliki kemampuan bertanya. Langkah – langkahnya :
a)
Membagi kelas menjadi 4
kelompok.
b)
Bagikan kartu kosong
kepada setiap peserta didik dalam setiap kelompok.
c)
Minta
peserta didik menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang hal – hal yang
dipelajari.
d)
Putar
kartu searah jarum jam sehingga ketika setiap kartu diedarkan pada anggota
kelompok, anggota tersebut harus membacanya dan memberikan tanda (v) jika
pertanyaan terebut dianggap penting. Putar hingga ampai
kapada pemiliknya kembali.
e)
Periksa pertanyaan mana
yang memperoleh suara yang banyak dan bandingkan dengan perolehan anggota lain.
Pertanyaan yang mendapat suara terbanyak menjadi milik kelompok.
f)
Setiap kelompok
melaporkan pertanyaan tersebut secara tertulis dan guru memeriksa. Setelah
diseleksi pertanyaan dikembalikan kepada peserta didik untuk dijawab secara
mandiri maupun kelompok.
g.
Talking
Stick
Metode ini mendorong peserta didik untuk berani
mengemukakan pendapat. Langkah – langkahnya :
a)
Guru
menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari.
b)
Peserta
didik diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi tersebut.
c)
Guru
meminta kepada peserta didik untuk menutup bukunya. Kemudian guru mengambil
tongkat dan diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang
mendapat tongkat tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan
demikian seterusnya.
d)
Guru
member keempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi
yang telah dipelajari dan guru member ulasan terhadap seluruh jawaban yang
diberikan peserta didik dan selanjutnya bersama – sama merumuskan kesimpulan.
h.
Everyone
is Teacher Here
Metode ini merupakan
cara yang tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun
individual dan member kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi
teman – temannya. Langkah – langkahnya :
a)
Bagikan
kertas/ kartu indeks kepada seluruh peserta didik.
b)
Setiap
peserta didik diminta menuliskan satu pertanyaan mengenai meteri pelajaran yang
sedang dipelajari di kelas.
c)
Kumpulkan
kertas dan acak kemudian bagikan kepada setiap peserta didik dan pastikan tidak
ada yang mendapatkan soalnya sendiri.
d)
Minta
kepada peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dalam hati dan minta
untuk memikirkan jawabannya.
e)
Minta
kepada peserta didik untuk membaca pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
f)
Setelah
dijawab, minta kepada peserta didik lainnya untuk menambahkan jawabannya.
i.
Tebak Pelajaran
Dikembangkan untuk
menarik pehatian siswa selama mengikuti pembelajaran. Langkah – langkahnya :
a)
Tulislah atau tayangkan
melalui LCD subject matter dari pelajaran yang akan disampaikan.
b)
Mintalah kepada siswa
untuk menuliskan kata – kata kunci apa saja yang diprediksikan muncul dari
materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
c)
Sampaikan
meteri pembelajaran secara interaktif.
d)
Selama
proses pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai
dengan materi yang disampaikan oleh guru.
e)
Diakhir
pelajaran tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang benar.
· KEUNGGULAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
Pembelajaran
kooperatif memiliki keunggulan – keunggulan dalam pembelajarannya, antara lain
:
a.
Dengan pembelajaran
kooperatif maka setiap anggota dapat saling melengkapi dan membantu dalam
menyelesaikan setiap materi yang diterima sehingga setiap siswa tidak akan
merasa terbebani sendiri apabila tidak dapat mengerjakan suatu tugas tertentu.
b.
Karena keberagaman
anggota kelompok maka memiliki pemikiran yang berbeda – beda sehingga
pemikirannya menjadi luas dan mampu melihat dari sudut pandang lain untuk
melengkapi jawaban yang lain.
c.
Pembelajaran kooperatif
cocok untuk menyelesaikan masalah – masalah yang membutuhkan pemikiran bersama.
d.
Dalam pembelajaran
kooperatif para paserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang
disampaikan karena bekerja sama dengan teman – temannya.
e.
Dalam
pembelajaran kooperatif memupuk rasa pertemanan dan solidaritas sehingga
diantara anggotanya akan terjadi hubungan yang positif.
· KELEMAHAN PEMBELAAJARAN
KOOPERATIF
Pembelajaran kooperatif selain memiliki
keunggulan juga memiliki kelemahan – kelemahan antara lain :
a.
Dalam
pembelajaran kooperatif apabila kelompoknya tidak dapat bekerjasama dengan baik
dan kompak maka akan terjadi perselisihan karena adanya berbagai perbedaan yang
dapat menyebabkan perselisihan.
b.
Terkadang
ada anggota yang lebih mendominasi kelompok dan ada yang hanya diam, sehingga
pembagian tugas tidak merata.
c.
Dalam
pembelajarannya memerlukan waktu yang cukup lama sebab harus saling berdiskusi
bersama teman – teman lain untuk menyatukan pendapat dan pandangan yang
dianggap benar.
d.
Karena
sebagian pengetahuan didapat dari teman dan yang menerangkan teman maka
terkadang agak sulit dimengerti, sebab pengetahuan terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar