1.
Pengertian Administrasi
Telah
menjadi kodrat bahwa tiap orang mempunyai bermacam-macam kebutuhan, baik
kebutuhan jasmani misalnya makan, minum, pakaian, perumahan maupun kebutuhan
rohaniah misalnya pergaulan, keamanan, menciptakan sesuatu, pengetahuan,
penghargaan. Bilamana suatu kebutuhan diusahakan oleh seseorang dengan
perbuatan yang nyata agar tercapai, maka kebutuhan itu selalu menjadi tujuan
baginya. Tetapi apabila seseorang memiliki kebutuhan tertentu tanpa mau
mengeluarkan tenaga atau pikiran untuk mengusahakan agar kebutuhan itu
benar-benar terpenuhi, maka kebutuhan tersebut hanyalah menjadi lamunan.
Rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu dapat dicakup dengan suatu istilah, yaitu
ADMINISTRASI, yang dalam bahasa inggris disebut “administration”. Perkataan ini
selain sudah umum dikenal walaupun perlu diberi ketegasan isinya, juga sudah
tepat menggambarkan peristiwa dimana suatu tujuan tertentu dilayani, diperlancar,
atau ditunjang penataannya sehingga tujuan itu benar-benar tercapai. Kemudian
perlu dipersoalkan lebih lanjut, rangkaian kegiatan yang mempunyai sifat atau
arah bagaimanakah yang merupakan administrasi untuk membedakan dengan berbagai
macam rangkaian kegiatan lainnya. Rangkaian kegiatan yang digolongkan sebagai
adeministrasi mencakup:
a. Dilakukan oleh sekelompok orang (2
orang atau lebih)
b. Berlangsung dalam suatu kerjasama
c. Dimaksud untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan.
Tiga
factor inilah yang merupakan tanda pengenal atau cirri khas dari administrasi
yang apabila factor-faktor tersebut disingkat adalah sekelompok orang,
kerjasama dan tujuan tertentu.
2.
Pengertian Ilmu Administrasi
Agar
rangkaian kegiatan penataan dalam suatu kerjasama sekelompok orang dapat
berlangsung sebaik-baiknya, perlulah hal ikhwal rangkaian kegiatan penataan itu
dipelajari secara teratur. Dengan demikian terkumpullah sekelompok pengetahuan
teratur yang mengandung sistem, asas, prosedur, teknik, dan pedoman dari
kerjasama itu. Pengetahuan ini merupakan petunjuk bagi orang-orang yang
melakukan kerjasama, sehingga tujuan kerjasama itu tercapai sepenuhnya tanpa
penghamburan pikiran, tenaga, waktu, benda dan ruang, serta dengan menimbulkan
kepuasan bagi mereka. Pengetahuan teratur yang bersasaran administrasi ini kami
sebut ilmu administrasi.
Sarjana
Luther Gulick memberikan ketegasan mengenai ilmu administrasi sebagai berikut:
“administrasi berkenaan dengan hal-hal, dengan tercapainya tujuan-tujuan yang
telah ditentukan. Jadi ilmu administrasi adalah sistem pengetahuan, dengan
pengetahuan tersebut manusia dapat mengerti hubungan-hubungan, meramalkan
akibat-akibat dan mempengaruhi hasil-hasil pada sesuatu keadaan dimana
orang-orang secara teratur bekerjasama untuk tujuan bersama. Dalam ilmu
administrasi, baik administrasi Negara maupun administrasi swasta, hal baik
yang menjadi asasnya ialah efisien. Tujuan pokok ilmu administrasi adalah
terselenggaranya pekerjaan dengan sedikit mungkin pengeluaran tenaga manusia
dan benda.
Selanjutnya
Beardmenyatakan bahwa selama beberapa puluh terakir ini beliau menyaksikan
bahwa pengetahuan mengenai administrasi telah berkembang luas. Ribuam buku dan
karangan telah ditulis oleh ahli-ahli yang pandai. Ratusan sarjana yang pandai
telah muncul untuk menambah pengetahuan ini. Dengan demikian terdapat suatu
ilmu administrasi yang dapat diajarkan, dipelajari, dan dipergunakan.
Penjelasan
tentang pengertian dan cirri-ciri ilmu administrasi seperti tersebut diatas,
pembuktiannya pada administrasi adalah sebagai berikut.
a. Penelaahan terhadap administrasi
mengenal cara-cara yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Hasilnya
adalah sekelompok ilmu pengetahuan teratur mengenai berbagai konsep dalam
kerjasama sekelompok orang seperti organisasi, manajemen, komunikasi,
informasi, personalia, financial, material dan relasi public
b. Pengetahuan pada dasarnya yang paling
sederhana berarti sesuatu yang diketahui. Jadi ada sesuatu pokok soal yang
tentang hal itu orang memiliki pengetahuan.
c. Tetapi pokok soal saja tidak cukup
memadahi untuk menjelaskan selengkapnya untuk menjelaskan selengkapnya
pengertian ilmu ataupun membahas perbedaan. Oleh karena itu, harus ada sesuatu
hal yang melengkapi pembicaraan tentang pokok-pokok soal dari ilmu.
d. Lebih lanjut ilmu bercirikan:
1) Empiris : pengetahuan yang diperoleh
itu berdasarkan pengamatan dan percobaan
2) Sistematis : berbagai keterangan dan
data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan-hubungan
ketergantungan yang terikat oleh asas tatatertib tertentu diantara
bagian-bagian yang merupakan pokok soalnya.
3) Objektif: ini berarti bahwa
pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4) Analistik : pengetahuan ilmiah itu
berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedalam bagian terperinci untuk memahami
berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari berbagai bagian itu.
3.
Sejarah singkat pemikiran ilmu
administrasi
Dengan
dan melalui analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa pada kira-kira
tahun 1300 SM, bangsa Mesir telah mengenal Administrasi. Max Webber, seorang
sosiolog berkebangsaan Jerman yang terkemuka pada zamannya, meyakini Mesir
sebagai satu-satunya Negara yang paling tua yang memiliki administrasi
birokratik. Demikian juga di Tiongkok kuno, dapat diketahui tentang konstitusi
Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “Administrasi Pemerintahan”.
Dari Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis, Romawi
dengan “De Officiis dan “De Legibus”nya Marcus Tullius Cicero; dan abad 17 di
Prusia, Austria, Jerman, dan Prancis, dengan Kameralis, yang mengembangkan ilmu
Administrasi Negara, misalnya system pembukuan dalam hal Administrasi Keuangan
Negara, Merkanitilis (sentralisasi ekonomi dan politik) dan kaum Fisiokrat yang
berpengaruh selama kurun waktu 1550-1700-an.
Awal
Pemikiran administrasi awalnya dikuasai oleh nilai-nilai budaya yang anti
bisnis, anti prestasi, dan sebagian besar anti manusia. Indusrialisasi tidak
bisa muncul apabila orang-orang harus menjadi pusat-pusat mereka dalam hidup, bila
raja-raja yang dikuasai oleh pusat, mendikte, dan bila orang-orang dihimbau
untuk mengambil tidak bermaksud untuk pemenuhan yang individu di dunia ini
tetapi untuk menantikan seseorang yang lebih baik. Di depan revolusi industri,
Masyarakat-masyarakat dan ekonomi adalah sangat utama dan statis, dan
nilai-nilai politis melibatkan pengambilan keputusan yang secara sepihak oleh
sebagian orang otoritas pusat. Walaupun beberapa awal gagasan untuk manajemen
yang muncul, mereka sebagian besar dilokalisir. Organisasi-organisasi bisa
menjadi kekuasaan raja, di pendekatan dogma bertujuan untuk setia, dan disiplin
ketat ala militer. Ada sebagian kecil atau tidak ada untuk mengembangkan satu
badan formal dari manajemen yang dipikirkan di bawah ini bukan keadaan yang
terindustrialisasi.
Adapun puncak analisis ilmiah
(scientific analysis) mengenai fenomena administrasi berdasarkan fakta sejarah
dimulai pada akhir abad ke 19 dengan munculnya gerakan manajemen ilmian
“Scientific Management” yang diperoleh oleh Frederick Winslow Taylor
(1856-1925) sekaligus memberikan identitas “ilmu” bagi Administrasi yang
kemudian disempurnakan dengan munculnya berbagai teori dan pendekatan bagi
studi administrasi, seperti teori dan pendekatan birokrasi, hubungan manusia
(human relation), teori pendekatan dan perilaku, pendekataMasa perkembangan
ilmu administrasi, sejak lahirnya tahun 1886 sampai sekarang telah menjalani
empat masa, yaitu :
1) Masa pertama disebut survival period
(1886-1930). Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu
administrasi, karena pada tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah
dimulai oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika Serikat yang dijuluki bapak
ilmu manajemen, dan kemudian diikuti oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki
pula bapak ilmu Administrasi. Dalam masa ini para sarjana mulai memperjuangkan
supaya pengetahuan administrasi sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah
satu tertib-ilmu (disiplin). Demikian juga dalam masa inilah para ahli dan
sarjana mengkhususkan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen.
2) Masa kedua disebut consolidation and
completion period (1930-1945). Dalam masa ini asas-asas, rumus-rumus dan
kaidah-kaidah (norma) ilmu administrasi lebih disempurnakan. Dan dalam masa ini
juga mutu (quality) dan jumlah (quantity) para sarjana administrasi turut
dikembangkan serta gelar-gelar kesarjanaan dalam ilmu administrasi Negara dan
niaga banyak diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
3) Masa ketiga disebut human relations
period (1945-1959). Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai
memperhatikan segi manusiawi dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang
dalam kegiatan kerjasama, baik hubungan yang bersifat resmi (dinas,formal)
maupun yang tidak resmi (informal). Pada masa ini pula ditulis pula hampir semua
buku mengenai hubungan antar manusia dalam kegaiatan kerjasama mereka.
4) Masa keempat disebut behavioral
period (1959-sekarang). Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai
mengadakan perhatian serta peningkatan terhadap penyelidikan mengenai tindakan-tindakan
dan perilaku orang-orang dalam kehidupan berorganisasi dan dalam bidang
pekerjaannyan system maupun pendekatan kontingensi (contingency approach).
Dari
uraian diatas kita dapat menarik kesimpulan tentang Administrasi. Adapun
pengertian dari Administrasi menurut “Ilmu” adalah suatu ilmu yang mempelajari
aktivitas manusia yang bersifat kooperatif dan bagaimana cara-cara
merealisasikannya yang terkumpul secaras sistemasi. Sedangkan pengertian
Administrasi sebagai “Seni” adalah merupakan proses kegiatan yang perlu
dikembangkan secara kontinu, agar administrasi sebagai suatu cara untuk
mencapai tujuan yang benar-benar dapat memberi peranan yang diharapkan.
Adapun pengertian luas dan sempit
dari Administrasi adalah :
-
Administrasi
dalam arti sempit, yaitu berasal dari kata “administratie” (bahasa Belanda)
yang meliputi kegiatan: catat-mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan,
ketik-mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
-
Administrasi
dalam arti luas, yaitu dari kata “administration” (bahasa Inggris).
Administrasi merupakan kegiatan dari pada kelompok yang mengadakan kerja sama
untuk mencapai tujuan
4.
Perincian Ilmu Administrasi
Jenis-jenis Ilmu Administrasi
Dipandang
dari sudut lingkaran suasana dan
tujuan usaha kerjasama
Diadakan pembagian dan perincian macam
lain terhadap ilmu administrasi,
yaitu pembagian menurut jenis subsantif
Untuk Indonesia mempunyai tiga jenis
lingkungan sesuai dengan lingkungan itu maka digolongkan atas:
1. Ilmu Administrasi Negara
2. Ilmu Administrasi Lingkungan
3. Ilmu Administrasi Sosial
Tiap-tiap kelompok pengetahuan
administrasi ini mencakup berbagai cabang pengetahuan administrasi khusus yang
mengenai sesuatu tujuan atau program kerja tertentu dari kerjasama manusia
Jumlah dan macam khusus yang tergolong
dalam ilmu administrasi bergantung
pada tujuan atau program kerja dari kerjasama yang berlangsung dalam
masing-masing lingkungan suasana itu :
1. ilmu administrasi negara,
2. ilmu administrasi perusahaan, atau
3. ilmu administrasi sosial
Ilmu administrasi merupakan suatu
ilmu yang luas
Penelaahan terhadap satu cabang dari ilmu administrasi menghasilkan ilmu
Perincian ilmu ini secara demikian dinamakan
pembagian berdasarkan ragam teknis
Cabang-cabang ilmu administrasi
Tidaklah merupakanlah kelompok-kelompok
pengetahuan tertutup yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan satu sama lain
saling berhubungan erat dan batas-batasnya kadang-kadang kurang tegas
Ilmu organisasi
Ini merupakan kelompok pengetahuan
yang mempelajari isi bentuk-bentuk perserikatan atau rangka kerjasama manusia.
Ilmu organisasi telah berkembang kelompok pengetahuan yang luas. Ilmu ini mulai
membagi dirinya kedalam kelompok-kelompok pengetahuan yang lebih khusus.
1) Birokrasi.
2) Hubungan kerja kemanusiaan. (suatu ilmu diciptakan dari cabang-cabang
ilmu yang terdiri atas psikologi sosial dan antropologi sosial)
Ilmu manajemen
Manajemen ialah ilmu yang mengatur
atau menggerakan orang-orang dalam organisasi mereka bisa bekerjasama. Suatu
fungsi manajemen lain yang juga berkembang pesat sebagai kelompok pengetahuan
sendiri ialah kepemimpinan. Pengetahuan tentang penyempurnaan manajemen terdiri
atas dua bagian walaupun kedua bagian itu sukar dipisahkan secara tajam
(manaj.konsep & operasional)
Tuntunan akan organisasi dan
manajemen yang lebih baik timbul dari keadaan bertambah benyaknya
pengeluaran-pengeluaran dan pembatasan-pembatasan anggaran belanja
Ilmu Komunikasi
Administrasi Pengetahuan tentang
komunikasi administrasi membahas segenap rangkaian kegiatan penataan
penyampaian warta dari seseorang kepada pihak lain dalam kerjasama mencapai
tujuan tertentu.
Pada akhir-akhir ini beberapa sarjana
telah pula terjun kedalam teori-teori tentang komunikasi administrasi.
Sekelompok pengetahuan baru telah muncul dengan nama cybernetics. Ini
memperkenalakan metode-metode komunikasi dan pengendalian
Ilmu Administrasi Keterangan
Isi kelompok pengetahuan administrasi
keterangan dapatlah diperinci dalam hal-hal yang antara lain menyangkut:
1) Pekerjaan membuat tulisan dalam
bentuk surat, laporan, atau warkat lainnya.
2) Pekerjaan reproduksi warkat dengan
mesin tik, stensil atau alat mekanis lainnya.
3) Pekerjaan mencatat tulisan cepat atau
dikenal dengan nama stenografi.
4) Pekerjaan perhitungan angka-angka
atau penyusunan iktisar mengenai sesuatu hal sehingga sederhana dan jelas
5) Pekerjaan penerimaan, dan pengiriman
warkat
6) Pekerjaan pelayanan tamu dan
pemberian keterangan
7) Penetapan pedoman baku sebagai alat
penilaian dan pengendalian pekerjaan yang berkaitan dengan keterangan.
Ilmu administrasi keterangan
mempunyai tujuan yaitu untuk keperluan membuat keputusan maka dapat pula
dipandang sebagai cabang dari ilmu manajemen
Ilmu Administrasi Kepegawaian
Beberapa yang dibahas dalam cabang
ilmu ini adalah:
1) Sistem-sistem kepegawaian
2) Proses penerimaan pegawai
3) Analisis pekerjaan
4) Sistem penggolongan jabatan dan
kepangkatan
5) Sistem penggajian
6) Sistem penilaian kecakapan pegawai
7) Sistem kenaikan pangkat dan
pemindahan jabatan
8) Disiplin dan hukuman jabatan
9) Pengembangan kecakapan pegawai
10) Sistem pemberhentian pegawai
11) Sistem pensiun atau jaminan hari tua
Ilmu Administrasi Keuangan
Ilmu ini membahas segenap rangkaian
kegiatan
1) penataan penyusunan anggaran,
2) penentuan sumber biaya,
3) cara pemakaian bembukuan, dan
4) pertanggung jawaban atas bembiayaan
atas kerjasama kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Suatu segi lain dari administrasi
keuangan ialah pencatatan segenap penerimaan dan pengeluaran biaya dalam
kerjasama itu. Penelaahan terhadap segi ini menumbuhkan sekelompok pengetahuan
yang cukup luas dan penting dengan nama pembukuan
Ilmu Administrasi Perbekalan
Beberapa pokok yang perlu
dipersoalkan dalam ilmu administrasi perbekalan ialah:
1) Penelitian dan penentuan kebutuhan
perbekalan kerja
2) Pembakuan dan perincian keja-kerja
3) Proses pembelian barang
4) Pencatatan dan pengurusan harta benda
5) Teknik penyimpanan dan perawatan
barang
6) Prosedur penyingkiran benda yang tak
diperlukan lagi
7) Pengurusan dan pemeliharaan gedung
8) Penyusunan tata ruang kantor
Dalam hal ini pengetahuan ini
mempergunakan hasil-hasil dari ilmu-ilmu kealaman
Ilmu Hubungan Masyarakat
Perincian isi kelompok pengetahuan
ini antara lain :
1) Organisasi dan bidang kerja hubungan
masyarakat
2) Asas-asas pekerjaan hubungan
masyarakat
3) Alat-alat hubungan masyarakat
4) Proses kegiatan hubungan masyarakat
5) Analisis pendapat umum
6) Teknik propaganda
7) Hal-hal mengenai penyiaran warkat
Ketiga pokok yang terakhir ini dapat
dianggap telah berkembang menjadi cabang-cabang pengetahuan yang lebih khusus
dalam ilmu hubungan masyarakat