A. PERANAN SUMBERDAYA ALAM
Bagaimana
peranan sumberdaya alam dalam pembangunan ekonomi ? pada umumnya orang
menerangkan bahwa kemunduran suatu perekonomian ataupun adanya kesempatan untuk
berkembang bagi suatu masyarakat dapat dilihat dari sedikit banyaknya
sumber-sumber masih ada di daerah tersebut. Ada orang yang
mengatakan bahwa miskinnya suatu Negara karena miskinnya sumberdaya alam yang
dimilikinya. Memang benar terbatasnya sumber daya alam sangat berpengaruh
terhadap perekenomian suatu Negara.
Adanya sumberdaya alam itu sendiri
tidak cukup untuk mengadakan perubahan ekonomi, dan langkanya sumber daya itu
sendiri bukan merupakan sebab untuk memajukan perekonomian. Sebagai contoh
Negara-negara di Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah mempunyai banyak tanah
yang subur, namun pendapatan perkapitanya juga rendah. Demikian juga Indonesia
yang kaya sumber daya alam tetapi taraf hidup penduduknya relative terbelakang.
Selanjutnya peranan relative dari
sumber daya alam dalam perkembangan ekonomi cenderung turun bila perekonomian
itu semakin berkembang. Dengan naiknya pendapatan, maka hasrat konsumsi
marjinal pada sumber-sumber alam tampak berkurang. Secara relative peranan
suberdaya alam memang semakin kecil. Tetapi kalau kita amati semakin maju suatu
perekonomian secara absolute semakin banyak jumlah sumberdaya alam yang diolah,
sehingga berubah dari sumberdaya alam yang potensial menjadi sumberdaya alam
yang riil sifatnya.
Dengan adanya perkembangan ekonomi,
banyak sumberdaya alam yang harus diolah sehingga akan mengurangi sumberdaya
alam yang ada, khususnya sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. Demikian
pula sumberdaya alam yang sifatnya mengalir atau dapat diperbarui akan sulit
didapat. Meskipun tidak segera habis, tetapi kalau penggunaannya tidak
hati-hati maka sumberdaya jenis ini akan menjadi langka.
B.
SIFAT-SIFAT DAN MACAM
SUMBERDAYA ALAM
Dalam
artia ekonomi dapat dikatakan bahwa suberdaya alam itu tidak tertentu jumlahnya. Misalnya sampai tahun 1930 daerah
pedalaman Liberia hanya sedikit yang mengetahui, dan belum mempunyai nilai
sebagai sumber-sumber alam, tapi sekarang daerah itu merupakan daerah biji besi
terbaik. Sumber daya alam tidak saja meliputi jumlah bahan-bahan yang ada yang
menunggu untuk diolah dan digunkan, tetapi sumberdaya alam itu sendiri juga
dinamis dan berubah-ubah sifatnya. Mengenai banyaknya atau tidaknya sumberdaya
alam tergantung pada waktu dan tempat, tingkat teknik dan penemuan-penemuan
baru.
Adapun
macam sumberdaya alam dapat digolongkan sebagai berikut:
·
Sumberdaya alam yang tidak dapat habis.
Ini mencakup udara, energy matahari dan air hujan.
·
Sumberdaya alam yang dapat diganti
atau diperbarui dan dipelihara. Ini
meliputi air yang ada misalnya danau, sungai dan sebagainya, kualitas taanah,
hewan, dan tumbuhan.
·
Sumberdaya alam yang tidak dapat
diganti. Ini mencakup sumber mineral, missal logam,minyak bumi, barubara.
Sumberdaya
alam merupakan salah satu masukan yang penting dalam kegiatan produksi apa saja
baik di sector industry, sector pertanian maupun sector jasa. Semua kegiatan
alam ketiga sector tersebut akan memberikan hasil berupa barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia.dengan kata lain, sumberdaya harus digali untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak
barang dan jasa yang harus disediakan. Disisi lain kegiatan produksi yang
semakin meningkat disamping menghasilkan alat pemuas kebutuhan juga
manghasilkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan ini mempunyai dampak
negative terhadap kesehatan manusia sehingga akan menekan kesejahteraan hidup
masyarakat.
Pencemaran
lingkungan akan terasa sekali pada tanah, udara, dan air (TUA). Dengan semakin
memburuknya kwalitas TUA itu, maka semakin beratlah pencapaiantujuan
pembangunan suatu bangsa, yaitu untuk lebih baik secara materiil dan hidup
lebih lama didunis ini.
C.
RUANG LINGKUP SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam mencakup semua pemberian alam di
bawah atau di atas bumi baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Pengertian
sumberdaya alam meliputi semua sumberdaya dan sistem yang bermanfaat bagi
manusia dalam hubungannya dengan teknologi, ekonomi dan keadaan sosial
tertentu. Definisi itu berkembang dan sekarang mencakup sistem ekologi dan
lingkungan (environment). Secara garis besar sumberdaya alam dapat digolongkan
menjadi : tanah pertanian, tanah hutan dan hasil-hasilnya.
Setelah lepas dari alam
dan dikuasai oleh manusia, maka sumberdaya tersebut disebut sebagai
barang-barang sumberdaya (resoure commodity). Dari definisi diatas menjadi
jelas bahwa yang kita ketahui tentang sumberdaya alam tergantung pada keadaan
yang kita warisi dari saat lampau, tingkat teknologi saat ini maupun yang akan
datang, serta kondisi ekonomi maupun selera.
Penggunaan
sumberdaya alam meliputi konsumsi langsung seperti konsumsi ikan segar, air,
rekreasi di luar rumah, kayu bakar untuk masak; sebagai masukan untuk
pengolahan seperti bijih besi, bijih tembaga bagi industri peleburan besi dan
tembaga; sebagai konsumsi untuk pengolahan lebih lanjut, seperti bahan bakar
dikonsumsi dalam pabrik dan angkutan, penggunaan pada tempatnya. Adanya sumber alam dapat dilihat dalam arti stok atau
persediaan yang ada pada suatu saat (reserves) atau aliran (flow) dari
barang-barang sumberdaya alam atau jasa yang dihasilkan oleh stok sumberdaya
alam tersebut. Stok atau reserve menunjukkan apa yang diketahui tersedia bagi
penggunaan sepanjang waktu, sedangkan aliran barang dan jasa menunjukkan bahwa
barang dan jasa sedang dimanfaatkan.
Beberapa sumberdaya
alam dapat diperbaharui secara alami ataupun dengan bantuan manusia, sedangkan
yang lain tidak dapat diperbaharui. Matahari, angin, gelombang laut, tanah
pertanian, hutan, perikanan, udara dan air permukaan merupakan sumberdaya yang
dapat diperbaharui (renewable resources); sedangkan bijih mineral minyak fosil
merupakan sumberdaya yang tak dapat diperbaharui (exhaustible resources).
Tersedia sumberdaya
alam tergantung pada tersedianya teknologi, tingkat biaya dan kendala-kendala
sosial. Jangan samapai pengolahan sumberdaya alam merusak jenis sumberdaya
lain.
D.
PENGERTIAN PERSEDIAAN (RESERVE) SUMBER
DAYA ALAM
Sumberdaya total secara
geologis dapat digolongkan menjadi sumberdaya yang sudah diketahui /
diketemukan macam dan depositnya dan sumberdaya alam yang belum diketemukan.
Sumberdaya yang belum diketemukan dibedakan antara sumberdaya yang secara
hipotesis atau spekulatif diketahui dan sumberdaya yang sama sekali belum kita
mengerti apakah ia itu ada atau tidak apalagi berapa banyak tersedianya
sumberdaya tersebut.
Dari
segi ekonomi, sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui itu dibedakan menjadi
sumberdaya yang tidak ekonomis, yang subekonomis artinya yang mempunyai potensi
untuk digunakan apabila diperlukan dan sumberdaya ekonomis yaitu sumberdaya
yang sudah memiliki nilai ekonomis dan sudah dikenal penggunaanya. Sumberdaya alam yang dari segi geologis sudah diketahui macam
dan banyaknya serta dari segi ekonomis sudah dapat digunakan, maka sumberdaya
inilah yang kita nyatakan sebagai persediaan sumberdaya alam (reserves).
Barang
apa saja yang ada di bumi kita ini tetapi belum mulai dipakai dan belum
diketahui kegunaannya, dan karena jumlahnya berlimpah dibanding dengan
permintaannya, maka ini adalah barang yang nonekonomis sifatnya.
E.
PENGELOLAAN SUMBERDAYA YANG TAK DAPAT DI
PERBAHARUI (EXHAUSTIBLE RESOURCE/STOCK RESOURCES)
Sulit untuk menarik
garis tengah antara sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui. Kenyataannya
sumberdaya yang dapat diperbaharui dapat juga dihabiskan dan sumberdaya yang
tidak dapat diperbaharui dapat ditambah persediaanya melalui penemuan-penemuan
persediaan baru atau dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan diperolehnya
sumberdaya tersebut dari bahan yang lain murah.
Teori Pengambilan Optimum (Optimal Depletion)
Ada dua syarat penting
bagi adanaya suatu pengambilan yang optimal (optimal depletion). Dapat
mudah dikatakan bahwa sumberdaya yang tak dapat diperbaharui itu terbatas
jumlahnya dan tak dapat dihasilkan / dibuat secara cepat. Penggunaan atau
pengambilan saat ini berarti mengadung suatu biaya elternatif (opportunity
cost) yang berupa nilai yang mungkin diperoleh pada masa yang akan datang.
Biaya alternatif itu harus diperhitungkan dalam menentukan alokasi sumberdaya
sepanjang waktu.
Syarat efisiensi
biaya-biaya harus dipenuhi bagi barang-barang pada umumnya adalah harga sama
dengan biaya produksi marjinal ditambah biaya alternatif.
F.
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA YANG DAPAT DIPERBAHARUI (RENEWABLE RESOURCE)
Sumber
daya alam yang diperbaharui berbeda dengan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui itu bagaimanapun juga secara alamiah
dapat tercipta kembali sejalan dengan kecepatan eksploitasi manusia, asalkan
pengambilan itu jangansampai pada titik kepunahannya. Dengan demikian maka
syarat-syarat yang diperlukan bagu pengaturan penggunaan yang optimal akan beda
antara SDA yang dapat diperbaharui dan yang tidak. Kita berusaha mencapai
“optimum sustainable yield” (hasil optimum yang dipertahankan sepanjang masa).
Pertumbuhan
Maksimum
sustainable yield
O
Stok
Xm
Model penggunaan
optimal (optimal use model)
Gambar tersebut
menunjukkan bahwa pertumbuhan itu tidak terjadi lagi bila stock sudah sama
dengan nol. Pada titik Xm pertumbuhan maksimum yang berarti sesuai dengan
panenan/pengambilan yang maksimum, sehingga stock dapat dipertahankan secara
terus menerus tanpa batas.
G. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Ada 4 hal yang
perlu dicatat dalam mengelola sumber daya alam :
1.
Biaya pengambilan atau penggalian
menjadi semakin tinggi dengan semakin menipisnya persediaan SDA tersebut.
2.
Kenaikan dalam biaya pengambilan atau
penggalian SDA akan diperkecil dengan diketemukannya deposit baru serta adanya
teknologi baru.
3.
Sebidang tanah tidak hanya bernilai
tinggi karena adanya sumberdaya mineral yang terkandung di dalamnya, tetapi jua
karena adanya “opportunity costs” berupa keindahan alam di tempat itu.
4.
Juga perlu diingat dan dibedakan antara
penggunaan sumber daya yang bersifat dapat dikembalikan lagi dan pengguanaan
sumber daya yang tak dapat dikembalikab ke keadaan semula.
Eksternalitas
Suatu
proyek baru, pasti akan merusak keadaan yang ada sebelumnya dan juga memiliki
dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat
disebut “ externalities”. Kita dapat membedakan antara external economies yang
merupakan dampak positif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan sehingga
menguntungkan bagi lingkungan di luar kegiatan itu dan external diseconomics
merupakan dampak negatif yang timbul dari adanya suatu kegiatan yang kemudian
merupakan external cost adalah polusi atau pencemaran lingkungan.
H.
PENTINGNYA TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER ALAM
Hubungan sumber alam dengan tingkat
teknologi sangat erat. Pemanfaatan
SDA adalah tergantung pada tingkat teknologi yang ada dalam suatu masyarakat.
Teknik – teknik yang baru di negara maju dapat diperkenalkan di negara sedanh
berkembang dengan cara misalnya melalui perdagangan atau mendatangkan misi
teknik untuk mengadakan survei dan ekploitasi di negara itu.
I. FAKTOR-FAKTOR SOSIALBUDAYA DAN PENGGUNAAN SEMBER-SUMBER
ALAM
Nilai
penggunaan dan exploitasi sember-sumber alam adalah dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan dalam
masyarakat yang bersangkutan. Dalam masyarakat yang masih praindustri (belum
mengalami kigiatan industri) misalnya, masyarakat itu dipandang sebagai sesuatu
yang misterius dan belum dapat dimengerti. Dalam kebudayaan semacam ini manusia
belum berfikir untuk menggunakan sumber-sumber alam yang ada. Sebaliknya dalam
masyarakat industri, sikap masyarakat itu agresif dan ingin menguasai alam.
J.
KEADAAN EKONOMI YANG MEMBATASI
PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER ALAM
Keadaan
ekonomi dapat menghambat penggunaan optimum dari sumber-sumber alam itu.
Sebagai misal :
1.
Tidak Tersedianya Faktor-faktor Lain
Sumber-sumber
alam tidak digunakan sepenuhnya karena tidak tersedianya faktor-faktor lain
yang dibutuhkan untuk mengerjakan atau ada tetapi telah digunakan untuk hal-hal
yang kurang produktif.
2.
Organisasi yang Kurang Baik
Kamajuan
hanya sedikit dapat dicapai karena tidak mempunyai pengorganisir komunikasi
yang efektif.
3.
Distribusi yang tidak baik
Tidak
adanya sistem distribusi yang baik, misalnya tidak adanya transportasi yang
baik, pengawasan pasar dan sebagainya akan menghalangi hasil panen yang
maksimum.
4.
Bentuk Pasar yang Tidak Tepat
Bentuk
organisasi pasar dapat juga mempengaruhi penggunaan sumber-sumber alam. Adanya
monopoli dan peratura-peraturan pemerintah misalnya dapat menghalangi
berdirinya industri-industri lokal yang menggunakan bahan-bahan mentah dalam
negeri.
5.
Perubahan-perubahan Biaya
Satu
hal yang menghalangi penggunaan sumber alam yang lebih baik adalah adanya
perubahan-perubahan dalam biaya. Misalnya pada waktu yang lalu telah dapat
mengadakan spesialisasi dibidang hasil tertentu. Hal-hal semacam ini akan
menghalangi penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan barang-barang
baru karena harus merubah macam-macam hal antara lain biaya-biaya pembuatan.
6.
Ketergantungan pada Ekspor
Bagi
negara-negara sedang berkembang pada umumnya,
perbandingan antara ekspor dan pendapatan nasional adalah tinggi. Pada
negara-negara yang telah maju dapat menghasilkan macam-macam ekspor, sedangkan
negara-negara yang masih berkembang bahan ekspornya hanya satu atau dua macam
saja, sehingga bila ada goncangan harga mengenai bahan tersebut dipasar dunia,
maka perekonomian dalam negeri akan mulai terasa bergoncang pula. Oleh karena
itu usaha-usaha pemerintah negara-negara berkembang ini ialah disamping
memperbanyak jumlah ekspor juga penting
memperbanyak macam barang yang di ekspor.