Jumat, 04 November 2011

SISTEM YANG BERKAITAN DENGAN INCOME KELUARGA




            Sistem adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama dan tidak dapat dipisahkan. Sistem yang berkaitan dengan income keluarga diantaranya : provesi, distribusi pendapatan, cara menyisihkan uang/ tabungan, dan cara menambah penghasilan.
            Provesi merupakan unsur yang berkaitan dengan pendapatan keluarga. Misalnya saja bila profesi seseorang adalah guru. Guru adalah salah satu bidang pekerjaan yang mulai dilirik oleh kalangan pencari kerja saat ini. Dengan dilkeluarkannya Undang-undang nomor 14 tahun 2005 yang mengatur tentang berbagai kebijakan untuk guru dan dosen, maka para pencari kerja pun mulai melirik pekerjaan sebagai guru yang tadinya dianggap sebagai profesi kelas dua. Karena dengan menjadi guru dapat terlihat kesejahteraannya. Sebagai contohnya saja ayah saya, beliau memiliki gaji kotor Rp. 3.706.100,00 dengan golongan 4 a. Bandingkan saja bila seseorang hanya berprofesi sebagai penjait yang belum memiliki nama. Menurut Ibu Sri Rahayu, tetangga saya yang menjadi penjait, dia memiliki penghasilan tidak pasti. Diperkirakan sebulan hanya mendapatkan uang Rp. 600.000,00. Jadi dapat terlihat bahwa provesi mempengaruhi incom keluarga.
            Distribusi pendapatan juga merupakan unsur yang berkaitan dengan income keluarga. Distribusi pendapatan merupakan cara membagi pendapatan yang telah diperoleh yang dapat diwujudkan untuk konsumsi, tabungan, biaya pendidikan dll.
a.      Konsumsi
Setiap keluarga memiliki tingkat konsumsi yang berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya : tingkat pendapatan, profesi, jumlah anak,dan pola pikir. Tingkat pendapatan seseorang berpengaruh terdapat konsumsi seseorang, bila seseorang memiliki pendapatan pas-pasan, pendapatan yang diperoleh tersebut pasti hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja, yaitu makan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup. Jumlah anak juga menentukan besarnya konsumsi, semakin banyak anak yang dimiliki semakin banyak pula biaya konsumsi yang akan dikeluarkan. Selain itu pola pikir menjadi dasar seseorang melakukan konsumsi. Orang kaya yang memiliki penghasilan lebih atas kerja kerasnya misalnya karena terbiasa hidup dibawah kemampuan yang sesungguhnya, maka mereka “orang-orang kaya tersebut” selalu memastikan bahwa biaya konsumsi mereka jauh dibawah penghasilan rutin yang mereka peroleh. Jika mereka memperoleh penghasilan rutin (katakan saja) Rp 30-40 juta per bulan, maka mereka telah membiasakan diri untuk hanya menggunakan sekitar Rp 10-15 juta per bulan untuk memenuhi kebutuhan bulanan keluarganya. Dan ketika penghasilan mereka meningkat menjadi Rp 60-70 juta per bulan pun, mereka tidak merasa perlu untuk mengubah pola konsumsi mereka. Dalam hal ini yang meningkat secara langsung adalah jumlah tabungan untuk investasi, karena biaya konsumsi relatif tetap.
b.     Tabungan
Seseorang yang memiliki penghasilan tetap memiliki kebiasaan menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi dulu, dan menyisakan yang lainnya untuk konsumsi rutin setiap bulannya. Jadi bukannya menggunakan penghasilannya untuk konsumsi dan kalau akhir bulan masih tersisa baru ditabung dan diinvestasikan. Dengan kata lain, mereka terbiasa untuk mencurahkan cukup banyak waktu untuk memikirkan soal kemana dan bagaimana uang mereka ditabung dan diinvestasikan agar berkembang lebih maksimal. Mereka tidak memberikan banyak waktu untuk memikirkan cara-cara menggunakan uang secara konsumtif, untuk berbelanja berlama-lama di pusat-pusat pembelanjaan. Sebaliknya, mereka memberikan banyak waktu untuk memikirkan hal-hal yang membuat harta mereka menjadi makin produktif, tumbuh dan berkembang, sehingga mereka menjadi mapan secara keuangan.
Banyak orang yang mengalami kesulitan mengatur pendapatan untuk menutupi atau membayar seluruh biaya hidup yang makin kompleks dan tinggi, ada dua cara umum dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga, yaitu:
a.      Mencukupkan pendapatan (gaji) yang diterima, dalam arti pengeluaran harus lebih kecil daripada pendapatan, dengan menekan atau menurunkan biaya hidup.
b.     Memperbesar pendapatan (gaji) yang diterima, bila pengeluaran tidak bisa diturunkan atau ditekan.
Sebenarnya menurunkan pengeluaran biaya hidup jauh lebih mudah daripada memperbesar pendapatan karena pengeluaran biaya hidup berada dalam kendali diri, sedangkan memperbesar pendapatan akan melibatkan pihak ke-3.
Memperbesar atau meningkatkan pendapatan (gaji) dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a.      Menambah jam kerja atau lembur, baik pada hari kerja maupun hari Sabtu. Tentunya Anda harus berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan tempat Anda bekerja, dengan memerhatikan beban pekerjaan yang ada.
b.     Mencari pekerjaan tambahan yang dapat Anda lakukan pada hari kerja (Senin-Jumat), dan atau pada hari Sabtu dan Minggu.
c.      Memanfaatkan hobi atau kesenangan Anda di hari-hari yang Anda lalui, seperti menjahit, menyulam, merangkai bunga, dan menulis buku.
d.     Membuka usaha sambilan dari rumah yang dapat Anda kerjakan pada hari Sabtu dan Minggu, seperti membuka usaha warung makan atau catering, memberi pelajaran atau pelatihan tambahan bagi anak-anak sekolah, seperti musik, matematika, bahasa Inggris, dan komputer.
Saat ini sudah cukup banyak buku yang membahas dan menjelaskan berbagai bisnis rumahan yang dapat dimulai dan dilakukan dengan modal yang relatif kecil serta dapat membantu dan memberikan Anda sebuah ide. Namun, usaha tersebut sebaiknya dilakukan tanpa Anda harus meninggalkan pekerjaan saat ini.
Galilah potensi dan kemampuan yang Anda miliki dan dibutuhkan oleh orang sekitar Anda, lalu mulailah membuat sebuah analisis dan rencana tentang pekerjaan atau usaha sambilan yang Anda sukai dan kuasai untuk menambah pendapatan Anda.
Selamat menata dan memperoleh pendapatan tambahan. Sebelum dan sambil merencanakan memperoleh pendapatan tambahan, sebaiknya Anda menata ulang semua pengeluaran Anda. Dengan demikian, Anda akan memperoleh dua manfaat terbaik bagi pengelolaan keuangan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar