A.
PENGERTIAN
DAN FUNGSI KAPITAL
Yang
dimaksud kapital
adalah semua kekayaan yang dapat digunakan , langsung maupun tidak langsung ,
dalam produksi untuk menambah output . Dalam pembentukan capital harus
diselidiki penawaran dan permintaan terhadap kapital itu . Penwaran kapital rendah
apabila tabungan rendah , tabungan rendah bila pendapatan rendah, dan
pendapatan rendah bila produktivitas rendah . Selanjutnya sebagian besar dari
pendapatan habis untu keperluan konsumsi , sehingga tabungan rendah.
Pada umumnya capital dapat dinyatakan bahwa capital itu
lebih merupakan hasil dari pada merupakan sebab perkembangan ekonomi , dalam
artian bahwa kemajuan perekonomian selalu menambah jumlah capital dalam
masyarakat , sedang kenaikan dalam jumlah capital mungkin tidak meyebebkan
kemajuan perekonomian.
Kapital
ditentukan sebagian besar oleh permintaan akan capital disamping juga
penawarannya . Penawaran akan cenderung mengikuti permintaan untuk investasi .
Sehingga dapat dikatakan bahwa pembentukan capital lebih ditarik oleh adanya
permintaan dari pada wiraswasta yang penuh semangat untuk maju dari pada
penawaran dari pengumpul dana yang pasif.
B.
SUMBER SUMBER KAPITAL UNTUK PEMBANGUNAN
Capital
dapat diambilkan dari penggunaan sumber tenaga kerja yang berlebih di
masyarakat.. Kapital untuk pembangunan dapat dilakukan dengan cara : menggeser
tenaga kerja dari sector pertanian ke sector lain . menekan konsumsi atau
meningkatkan ekspor , memindahkan factor produksi yang kurang produktif ke
penggunaan yang lebih produktif.
Dalam arti uang
ada tiga macam sumber capital yaitu tabungan sukarela ,pajak , dan pinjaman
luar negri.
1.
Sumber fisik ( Swadaya Masyarakat
Secara fisik pembentukan capital dapat ditempuh
dengan merelokasi factor-factor
produksi dari penggunaan yang kurang efisien ke pengunaan yang lebih efisien.
2.
Sumber
dana Finnansial
Secara
financial sumber dana pembangunan dapat dikelompoksn sebagai berikut :
a)
Tabungan Masyarakat (voluntary saving)
b)
Pajak atau tabungan dipaksa (forced
saving)
c)
Tabungan Pemerintah
d)
Pinjaman Pemerintah
e)
Inflasi (invisible tax)
f)
Investasi asing (foreign direct
investment)
a) Tabungan
Masyarkat ( voluntary saving )
Tabungan
masyarakat adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi yang
dibedakan menjadi tabungan sukarela dan tabungan paksa.
Tabungan sukarela apabila diorganisasikan dapat berupa taksa , tahapan ,
deposito
dll. Biasanya dana dalam bentuk ini dikelola oleh Bank / Lembaga Keuangan untuk
disalurkan ke investor untuk peningkatan produksi . keuntungan penabung
biasanya menerima bunga , sedang pemegang polis asuransi memeperoleh jaminan berupa claim. Keuntungan
pihak Bank berupa spread bunga yaitu selisih bunga yang diterima karena
menyalurkan dana untuk pengembangannya.
b)
Pajak Atau Tabungan Paksa (Forced Saving)
Dengan adanya pajak,
masyarakat mau tidak mau harus mengurangi konsumsinya karena berkurangnya
pendapatan akibat pembayaran pajak. Unit ekonomi Rumah Tangga mengurangi
konsumsi, unit ekonomi perusahaan mengurangi investasi dan unit ekonomi
pemerintah mengurangi pengeluaran pemerintah.
Hasil pembayaran pajak
unit ekonomi rumah tangga dan perusahaan diterima pemerintah sebagai penerimaan
pemerintah atau penerimaan Negara, Sumber penerimaan
Negara ini dapat berasal dari pajak langsung dan pajak tidak langsung.
c)
Tabungan Pemerintah
Pada pokoknya pajak memiliki dua peranan utama yaitu
sebagai sumber penerimaan Negara (fungsi budget) dan sebagai alat untuk
mengatur (fungsi regulator). Bantuan program
adalah bantuanyang tidak dikaitkan dengan proyek-proyek tertentu. Program ini
terdiri dari nilai lawan dari devisa kredit, bantuan pangan, bantuan pupuk,
benang tenun, dan sebagainya. Bantuan program berperan sebagai sumber tambahan
bagi pengimpor barang modal, bahan baku, pangan, yang semuanya guna menetapkan
pembangunan. Bantuan proyek membantu menambah dana untuk ekspansi,
rehabilitasi, maupun untuk pembangunan proyek-proyek baru yang meliputi
bidang-bidang telekomunikasi, listrik, pengairan, pendidikan, keluarga
berencana serta prasarana lainnya.
Pemerintah rutin setelah
dipakai untuk membiayai pengeluaran rutin, bila terdapat sisa, maka sisa inilah
yang kita sebut sebagai tabungan pemerintah. Jadi selisih antara penerimaan,
dan pengeluaran rutin inilah yang kita sebut sebagai tabungan pemerintah.
Kemudian tabungan pemerintah ini ditambah dengan bantuan program dan bantuan
proyek merupakan jumlah dana yang tersedia untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
pembangunan.
d)
Pinjaman Pemerintah
Pinjaman pemerintah dapat berupa pinjaman sukarela dan
pinjaman paksa. Dapat pula pinjaman itu dibedakan menjadi pinjaman dalam negeri
dan luar negeri.
Pinjaman sukarela
merupakan jenis pinjaman yang diterima oleh Pemerintah secara sukarela dari
piuhak mana saja, dapat dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Sedangkan
pinjaman paksa merupakan jenis pinjaman yang dapat dipaksakan oleh pemerintah
kepada masyarakat.
Pinjaman dalam negeri
merupakan jenis pinjaman yang diperoleh pemerintah dari penduduk di negeri
sendiri, sedangkan pinjaman luar negeri merupakanjenis pinjaman yang diperoleh
pemerintah dari para individu di luar negeri ataupun dari pemerintah Negara
lain.
e. Inflasi ( invisible tax )
Cara lain untuk membiayai
pembangunan suatu Negara adalah dengan inflasi. Inflasi dapat diartikan sebagai
keadaan dimana harga-harga umum meningkat secara terus-menerus. Dengan kenaikan
harga umum itu berarti semua unit ekonomi (konsumen maupun produsen) akan
membeli barang dengan jumlah yang lebih sedikit tetapi dengan pengeluaran
rupiah yang sama, dengan kata lain mereka mengurangi konsumsi rill dengan
adanya inflasi itu. Oleh karena itu dapat diartikan sebagai pajak yang tidak
tampak (invisible tax). Inflasi disebabkan oleh permintaan yang lebih besar
dari pada penawawaran yang terjadi karena banyaknya uang yang beredar.
f. Investasi
Asing
Investasi asing merupakan investasi
yang dilaksanakan oleh pemilik-pemilik modal asing didalam negeri kita untuk
mendapatkan suatu keuntungan dari usaha yang dilaksanakan itu. Investasi asing
dapat berupa investasi langsung atau investasi portofolio yaitu dengan
pembelian saham perusahaan didalam negeri.
C.
AKUMULASI KAPITAL YANG RENDAH
Di Negara-negara sedang berkembang
pendapatannya rendah, dan menyebabkan tabungan yang sedikit dan konsumsi juga
rendah. Karena tabungan yang tidak ada atau sedikit itu berarti investasi juga
sedikit atau kurang. Ini menyebabkan tingkat produktivitas yang rendah dan
tingkat pendapatan yang rendah pula, jadi Negara itu miskin karena miskin.
Di Negara-negara yang relative maju,
kehendak untuk menabung dan investasi itu berlainan. Sedangkan Negara yang
kurang maju, kehendak untuk menabung dan investasi saling mempengaruhi.
Besarnya tabungan tergantung adanya kemungkinan untuk investasi, pembangian
pendapatan,stabilisasi social, harapan-harapan, dan sebagainya.kurangnya.
tabungan dapat juga diterangkan karena adanya international effect; yaitu
keinginan untuk meniru konsumsi Negara-negara yang telah maju, sehingga
pendapatan yang rendah itu semua digunakan untuk konsumsi.
Ragnar
Nurkse mengatakan bahwa effect pamer itu merupakan penghalang dalam ekonomi.
Mereka yang setuju dan menerima adanya effect pamer mengatakan bahwa :
·
Beberapa barang yang mula-mula untuk
kepentingan konsumsi, setelah dibawa ke Negara lain dapat menjadi produksi
·
Effect pamer dapat mempengaruhi
kebudayaan sehingga mudah untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam
masyarakat.
·
Dapat memperluas lapangan pekerjaan.
Sedangkan
yang tidak setuju effect pamer mengatakan bahwa ini akan menekan tingkat
tabungan sebab hasrat berkonsumsi menjadi lebih besar dan sering kali
berlebihan.
Impor barang konsumsi merupakan
pemborosan bagi Negara berkembang dibandingkan barang capital. Tetapi keadaan
pasar di Negara-negara sedang berkembang masih sempit untuk barang-barang yang
setengah jadi termasuk barang-barang capital. Kebanyakan Negara-negara sedang berkembang mengimpor
barang setelah jadi yang diubah menjadi barang konsumsi, misalnya radio,
minuman, pengepakan,assembling, dll; yang menurut Prof. Hirschman ini metupakan
kantong industry impor (enclave import industry).
Kebaikan dari
enclave import industry adalah:
·
Industry ini relative membutuhkan
capital lebih sedikit, sehingga di Negara sedang berkembang memungkinkan
penyediaan capital untuknya.
·
Resiko dari kualitas barang yang
dihasilkan akan kecil
·
Industry ini dapat mendidik atau
merupakan tempat untuk memilih wiraswasta
·
Akan
mendorong adanya ekspansi produk dalam negeri bagi barang-barang yang
dibutuhkannya.
·
Capital akan lebih tertarik pada
industry-industri ini daripada yang semuanya berasal dari dalam negeri.
Adapu cara untuk
menaikkan jumlah tabungan untuk pembangunan adalah sebagai berikut :
·
Dengan pembentukan koperasi dan
lembaga-lembaga yang lain. Misalnya koperasi pertanian.
·
Dengan pajak, ini juga merupakan
tabungan pemerintah.
·
Dengan inflasi yang moderat turunnya
pendapatan riil para pekerja dan naiknya keuntungan pengusaha akibat inflasi
yang moderat akan mendorong untuk mengadakan investasi lebih lanjut
·
Dengan pinjaman dari luar negeri.
D.
PENGGUNAAN
KAPITAL
Macam –macam kriteria investasi sebagai berikut :
1.
Kriteria neraca pembayaran ( Balance of
payments criteria )
Kesulitan
yang perlu dihindari Neraca Pembayaran Internasional yaitu jangan sampai ada
kenaikan impor yang akan disertai pula dengan investasi- investasi yang
membutuhkan barang – barang import. Buchanan menyebutkan import ini sebagai
“the direct drain of foreign exchange”. Ada pula yang disebut “ the circuitous
drain” yaitu bila ada kenaikan impor yang akan disertai dengan kenaikan
pendapatan sebagai akibat adanya investasi tersebut. Investasi hendaknya digunakan untuk menaikkan
volume ekspor dengan jalan baik digunakan untuk memproduksi barang-barang
substitusi impor ataupun menaikkkan barang-barang untuk ekspor agar negara
tidak dihadaapkan apada masalah Neraca Pembayaran akibat kenaikan impor.
2.
Kriteria produktivitas sosial marjinal (
social marginal productivity criteria )
Investasi
digunakan pada proyek – proyek yang dapat diharapkan memberikan hasil tertinggi
yaitu proyek – proyek yang paling menguntungkan atau proyek yang mempunyai ICOR
rendah.
3.
Kriteria intensitas faktor – faktor
produksi ( Factor intensity criteria )
Berdasar
pada capital output ratio suatu proyek, dimana kapital merupakan faktor yang langka
di suatu negara maka harus dipilih teknologi yang bersifat menghemat penggunaan
kapital dengan melaksanakan proyek-proyek dengan intensitas kapital rendah.
4.
Kriteria bagian investasi kembali (
Reinvesment quotient criteria )
Kriteria
ini berusaha agar tingkat investasi selalu bertambah besar dengan
memperhitungkan pertambahan penduduk. Kriteria ini akan memaksimumkan
perbandingan kapital tenaga kerja pada waktu yang akan datang dengan
memaksimumkan produksi per tenaga kerja karena tujuan perekonomian ialah
memaksimumkan output per kapita di masa yang akan datang.
5.
Kriteria operasional ( operational
criteria )
Untuk
mengadakan investasi dalam suatu proyek ada tiga faktor yang harus diperhatikan
a.
Tingkat perputaran capital
b.
Keuntungan social
c.
Pengaruh terhadap neraca pembayaran
6.
Kriteria perbandingan biaya manfaat (
benefit cost ratio )
Investasi
diadakan pada proyek – proyek yang memiliki nilai perbandingan manfaatdan biaya
yang lebih besar dari satu ( B/C >1 ). Manfaat bersih yaitu total manfaat
dikurangi biaya atau kerugian selaindari kapital.
Kriteria – kriteria tersebut dapat
diterapkan pada proyek investasi tergantung pada tujuan – tujuan ekonomi dan sosial negara – negara yang bersangkutan
dan bagaimana investasi itu mempengaruhi keadaan ekonomi itu sendiri.
E.
BESAR
KECILNYA INVESTASI
Dalam
hubungannnya dengan tingkat investasi yang diusahakan, ada 2 teori yaitu :
1.
Teori usaha perlahan-lahan (gradualist)
Negara
yang terbelakang sebaiknya jangan mengadakan industrialisasi cepat-cepat, sebab
resiko dan kekeliruan akan terlalu besar untuk dipikul.
2.
Teori Dorongan (big push)
Usaha
pembangunan harus dilakukan secara besar-besaran untuk mengatasi perubahan
penduduk. Diadakn investasi besar-besaran untuk menghilangkan kemiskinan, memaksimumkan output dengan menggunakan
teknik yang paling produktif yang kadang membutuhkan kapital yang besar.
F. PEMBANGUNAN SEIMBANG
DAN TIDAK SEIMBANG ( BALANCED DAN UNBALANCED GROWTH )
Terdapat
doktrin bahwa perekonomian mungkin berkembang apabila ada perimbangan yang baik
antara berbagai sektor didalam perekonomian. Dengan pertumbuhan seimbang
(balanced growth) ini diartikan bahwa perkembangan ekonomi tidak akan berhasil
apabila investasi hanya terbatas pada “titik pertumbuhan” (growing point) tertentu
atau sektor-sektor yang sedang berkembang saja, sebab sektor lain berhubungan
erat. Investasi harus disebarluaskan kesemua sektor, sehingga memperluas pasar
antara satu sektor dengan sektor lainnya. Ini berarti bahwa persoalan
perkembangan yang seimbang itu terletak pada hubungan komplementaritas antara
kebutuhan-kebutuhan serta antara faktor-faktor input dan output pada berbagai
tingkat produksi.
Kebaikan
dari sistem pembangunan seimbang ialah satu sama lainnya saling membantu.
Sedangkan keburukan dari sistem pembangunan seimbang ini oleh Profesor
Hirschman dikatakan bahwa masyarakat yang tingkat pendapatannya masih rendah
sukar sekali mengubah sistem perekonomian tradisional menjadi sistem yang modern. Juga dikatakan
bahwa kapital yang besar sangat diperlukan untuk pembangunan, sedangkan kapital
di negara sedang berkembang itu kurang. Justru dengan tidak adanya keseimbangan
akan mendorong kemajuan ekonomi lebih cepat, dan biaya-biaya ekspansi dapat
diminimumkan. Bila satu sektor masih rendah outputnya, maka tetap akan ada
permintaan yang banyak dari sektor lain dan akan ada suatu keuntungan
supernormal (pure profit) pada sektor yang rendah itu. Unbalanced
growth menciptakan perkembangan ekonomi yang cepat. Dengan adanya
kelangkaan bersama-sama dan adanya kesulitan-kesulitan (bottle-neck) dengan
perkembangan yang tidak seimbang justru akan ada dorongan yang kuat untuk
kemajuan teknologi dan kenaikan teknik
yang lebih baik dan dapat menarik wiraswasta-wiraswasta yang baru.
G.
INVESTASI KE SEKTOR PERTANIAN ATAUKAH KE SEKTOR INDUSTRI
Pada umumnya
orang mengatakan bahwa di negara-negara sedang berkembang investasi pada sektor
industri adalah yang terpenting demi untuk memaksimumkan kenaikan output. Bila
penduduk di sektor pertanian ditarik ke sektor industri, pasti mereka juga
masih harus makan. Karena itu harus ada usaha-usaha dilain sektor pertanian
untuk menyediakan bahan makanan bagi mereka yang pindah dan bekerja di sektor
industri. Lagi pula dengan naiknya pendapatan pasti ada tambahan jumlah
penduduk dan yang nantinya akan menaikan jumlah permintaan bahan makanan. Hal
itu karena tingkat ”income elasticity of demand” terhadap bahan makanan
di negara sedang berkembang cukup tinggi; kira-kira 0,6. Oleh karena itu sektor
pertanian di negara-negara yang masih terbelakang merupakan sektor terpenting.
Maka kemajuan di sektor ini sangat diharapkan: misalnya penggunaan mesin
traktor, pupuk, alat transport yang lebih baik dll.
H.
PERANAN PEMERINTAH
Peranan pemerintah dalam inisiatif
dan memajukan perekonomian serta hubungan antara sektor pemerintah dan swasta
tergantung pada lingkungan sosial (social-cultural environment), tingkat
perkembangan ekonomi, keadaan politik, tersedianya kemampuan manajemen,
pengalaman dalam perusahaan negara, maupun efisiensi pembangunan dll. Jadi
peranan pemerintah dalam strategi pembangunan ekonomi tidak perlu sama
dimana-mana, tetapi tergantung pada keadaan-keadaan sosial dan politik
setempat. Pemerintah dapat mengadakan perluasan penggunaan sumber-sumber alam
melalui pengembangan fasilitas obat-obatan, pendidikan yang lebih baik,
irigasi, perluasan pertanian dan sebagainya. Umumnya investasi dipengaruhi oleh
keuntungan relatif dari bermacam-macam
kegiatan produksi, dan ada juga yang ditujukan pada kegiatan nonekonomi; misalnya
untuk membangun militer dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar