Rabu, 08 Februari 2012

M O T I V A S I B E L A J A R


A.      PENGERTIAN MOTIVASI
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi adalah keadaan internal yang menyebabkan kita bertindak, mendorong kita pada arah tertentu, dan menjaga kita tetap bekerja pada aktivitas tertentu (Elliott dkk, 2000). Motivasi merupakan konstruk psikologi penting yang mempengaruhi pembelajaran dan performa dalam dua cara yaitu :
a. Motivasi meningkatkan energi individu dan level aktivitasnya (Pintrich, Marx, & Boyle, 1993)
 b. Motivasi mengarahkan individu menuju tujuan tertentu ( Eclcles & Wigfield, 1985)
Dari pengertian motivasi-motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya suatu tujuan tertentu. Tujuan dari motivasi ini, jika berhasil dicapai akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.

B. ASPEK MOTIVASI BEAJAR
Aspek yang pertama yakni adanya keinginan atau inisiatif untuk belajar. Inisiatif ini merupakan energi atau kekuatan dalam diri individu, energi adalah salah satu hal yang mendasar pada motivasi belajar. Aspek energi dari motivasi menunjukan kesungguhan atau keseriusan individu dalam berperilaku. Kekuatan bersifat internal dalam diri individu inilah yang berfungsi mendorong individu sehingga memilih keinginan untuk belajar. Semakin tinggi kekuatannya untuk belajar, maka semnakin tinggi pula keinginan untuk belajar
Aspek yang kedua yaitu adanya arah dalam belajar yang meliputi keterlibatan dalam mengerjakan tugas sebagai wujud interaksi antara kekuatan internal individu dengan situasi dari luar. Individu yang mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar ditandai dengan keterlibatan dan kesungguhan untuk belajar. Hal ini senada dengan pendapat Elliot, dkk (1999:27) bahwa fungsi motivasi adalah mempertahankan, mengarahkan dan mengintegrasikan dengan perilaku tertentu, sehingga akan kelihatan pada tingkat intensitas perilaku individu yang bersangkutan dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Aspek yang terakhir ialah danya konsistensi atau keajegan. Perilaku  timbul karena adanya keyakinan individu terhadap perilaku tersebut, sehingga individu sulit untuk meninggalkan perilaku yang telah dipilih (BARON, DKK, 1999:51). Pilihan terhadap perilaku belajar akan menjadi ajeg atau bertahan setelah adanya komitmen atau keyakinan yang kuat terhadap nilai dan arah positif perilaku belajar. Individu yang memiliki komitmen atau keyakinan yang kuat pada dasarnya sangat sulit dipengaruhi untuk beralih ke perilaku yang lain yang bertentangan dengan perilaku yang diyakini.

B.      FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI
Motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Termasuk pada faktor internal adalah :
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari individu anak itu sendiri yang meliputi :
1) Faktor Jasmaniah (fisiologis)
Yang termasuk faktor ini antara lain: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
2)  Faktor Psikologis
Yang termasuk faktor psikologis antara lain:
·       Intelektul (taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar).
·       Non Intelektual (motifasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi psikis, dan kondisi akibat keadaan sosiokultur).
·       Faktor kondisi fisik.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
1)     Jenis dan sifat pekerjaan
2)     Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
3)     Korganisasi tempat bekerja
4)     Situasi lingkungan pada umumnya
5)     Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
6)      Faktor pengaturan belajar disekolah ( kurikulum, disiplin sekolah, guru, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa ).
7)     Faktor sosial disekolah ( sistem sosial, status sosial siswa, dan interaksi guru dan siswa ).
8)     Faktor situasional ( keadaan politi ekonomi, keadaan waktu dan tempat atau iklim). (W. S. Winkel, 1983: 43).
 

Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.  Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya, diantaranya :

·        Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
·        Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
·        Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
·        Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
·        Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar, diantaranya :
·       Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
 Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi. Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
·        Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
·        Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
·        Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
·        Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.
Setiap guru profesional yang arif ia kadangkala tak lupa memberikan motivasi kepada siswanya dalam proses belajar dan pembelajaran. Motivasi sangat diperlukan untuk belajar siswa. Guru hendaknya dapat membangkitkan minat belajar siswa dengan cara memotivasi siswa.Ada enam hal yang perlu dilakukan oleh guru :
1.     Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.
2.     Menjelaskan secara konkret kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada  akhir pengajaran
3.     Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari
4.     Membetuk kebiasaan belajar yang baik
5.     Membantu kesulitan belajar siswa secara individu maupun kelompok
6.     Menggunakan metode mengajar yang bervariasi

Salah satu rahasia umum dari motivasi adalah hal yang paling sulit bagi kebanyakan orang untuk dapat menjaga konsistensi mereka sendiri dari motivasi diri setiap saat. Selalu ada fluktuasi yang harus diatasi untuk mencapai mimpi Anda, tetapi dengan kemampuan menjaga tingkat motivasi yang konsisten, kita akan bisa mendapatkan lebih dari apa yang kita harapkan dan inginkan. Karena memang tujuan utama dari motivasi itu sendiri adalah membuat kita mampu mencapai keinginan dan harapan kita.

Ada 4 rahasia tentang motivasi diri agar kita tetap termotivasi dan terinspirasi untuk berusaha konsisten terhadap apa yang Anda inginkan dalam hidup?

1.     Mengembangkan serta membentuk mental yang jelas dan ringkas gambar dari apa yang ingin kita raih atau melakukannya. Simpanlah harapan kita  dalam bentuk gambaran di pikiran kita, jika hal ini bisa kita lakukan, maka kesempatan kita untuk meraih apa yang kita inginkan menjadi lebih besar.

2.     Belajarlah bagaimana mengembangkan sebuah rencana dalam tindakan. Rencana atau bisa disebut mimpi tanpa disertai dengan tindakan, sama dengan gagal. Kita harus membuat peta untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Jika tidak, maka jangan berharap kita akan mencapai tujuan kita, malah justru kita akan merasa tersesat dan kehilangan tujuan kita.

3.     Gunakan sebagian waktu dalam hidup kita untuk beristirahat dan bersantai. Ya, ini sama pentingnya dengan mengambil tindakan di atas. Kita  harus memiliki keseimbangan atau jika tidak akan membuat kita mudah terjatuh dan kehilangan semangat dan inspirasi untuk mengambil tindakan bila perlu adanya motivasi. Motivasi diri akan sia – sia jika kita merasa lelah terlebih dahulu sebelum memulai motivasi diri kita.

4.     Selalu dan jangan lupakan ibadah dan berdoa memohon kepadaNya, agar apa yang sudah memotivasi kita mampu terkabul seiring dengan perjuangan kita di berkahi dan do ridhoi olehNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar