A. PENGERTIAN
MOTIVASI
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik
(2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat
dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi adalah keadaan
internal yang menyebabkan kita bertindak, mendorong kita pada arah tertentu,
dan menjaga kita tetap bekerja pada aktivitas tertentu (Elliott dkk, 2000).
Motivasi merupakan konstruk psikologi penting yang mempengaruhi pembelajaran
dan performa dalam dua cara
yaitu :
a. Motivasi meningkatkan energi individu dan level aktivitasnya
(Pintrich, Marx, & Boyle, 1993)
b.
Motivasi mengarahkan individu menuju tujuan tertentu ( Eclcles & Wigfield,
1985)
Dari pengertian motivasi-motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah suatu
proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan
serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya suatu tujuan tertentu. Tujuan
dari motivasi ini, jika berhasil dicapai akan memuaskan atau memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu
akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik
dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
B. ASPEK MOTIVASI BEAJAR
Aspek yang pertama yakni adanya keinginan atau
inisiatif untuk belajar. Inisiatif ini merupakan energi atau kekuatan dalam
diri individu, energi adalah salah satu hal yang mendasar pada motivasi
belajar. Aspek energi dari motivasi menunjukan kesungguhan atau keseriusan
individu dalam berperilaku. Kekuatan bersifat internal dalam diri individu
inilah yang berfungsi mendorong individu sehingga memilih keinginan untuk
belajar. Semakin tinggi kekuatannya untuk belajar, maka semnakin tinggi pula
keinginan untuk belajar
Aspek yang kedua yaitu adanya arah dalam
belajar yang meliputi keterlibatan dalam mengerjakan tugas sebagai wujud
interaksi antara kekuatan internal individu dengan situasi dari luar. Individu
yang mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar ditandai dengan
keterlibatan dan kesungguhan untuk belajar. Hal ini senada dengan pendapat
Elliot, dkk (1999:27) bahwa fungsi motivasi adalah mempertahankan, mengarahkan
dan mengintegrasikan dengan perilaku tertentu, sehingga akan kelihatan pada
tingkat intensitas perilaku individu yang bersangkutan dalam melaksanakan suatu
kegiatan.
Aspek yang terakhir ialah danya konsistensi atau
keajegan. Perilaku timbul karena adanya
keyakinan individu terhadap perilaku tersebut, sehingga individu sulit untuk
meninggalkan perilaku yang telah dipilih (BARON, DKK, 1999:51). Pilihan
terhadap perilaku belajar akan menjadi ajeg atau bertahan setelah adanya
komitmen atau keyakinan yang kuat terhadap nilai dan arah positif perilaku
belajar. Individu yang memiliki komitmen atau keyakinan yang kuat pada dasarnya
sangat sulit dipengaruhi untuk beralih ke perilaku yang lain yang bertentangan
dengan perilaku yang diyakini.
B. FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI
Motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Termasuk pada faktor internal adalah :
Faktor internal adalah faktor-faktor yang
berasal dari individu anak itu sendiri yang meliputi :
1) Faktor Jasmaniah (fisiologis)
1) Faktor Jasmaniah (fisiologis)
Yang termasuk faktor ini antara lain:
penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
2) Faktor Psikologis
2) Faktor Psikologis
Yang
termasuk faktor psikologis antara lain:
· Intelektul (taraf intelegensi, kemampuan
belajar, dan cara belajar).
· Non Intelektual (motifasi belajar, sikap,
perasaan, minat, kondisi psikis, dan kondisi akibat keadaan sosiokultur).
· Faktor kondisi fisik.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
motivasi seseorang, antara lain ialah :
1)
Jenis
dan sifat pekerjaan
2)
Kelompok
kerja dimana seseorang bergabung
3)
Korganisasi
tempat bekerja
4)
Situasi
lingkungan pada umumnya
5)
Sistem
imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.
6)
Faktor
pengaturan belajar disekolah ( kurikulum, disiplin sekolah, guru, fasilitas
belajar, dan pengelompokan siswa ).
7)
Faktor sosial disekolah ( sistem sosial, status sosial
siswa, dan interaksi guru dan siswa ).
8)
Faktor situasional ( keadaan politi ekonomi, keadaan
waktu dan tempat atau iklim). (W. S. Winkel, 1983: 43).
Motivasi belajar
setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu
bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang
anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan
dibelikan sepeda oleh orangtuanya. Contoh
lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi
belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah
itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan
membahagiakan orangtuanya.
Faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya, diantaranya :
·
Perbedaan fisiologis
(physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
·
Perbedaan rasa aman
(safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
·
Perbedaan kasih sayang atau afeksi
(love needs) yang diterimanya
·
Perbedaan harga diri
(self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah,
jabatan, dan lain-lain.
·
Perbedaan aktualisasi diri
(self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi
kemampuan nyata.
Motivasi
belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai
keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena
itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang
menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi. Hal-hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar, diantaranya :
·
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul
dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun
gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai
kebiasaan baik dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai
tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar
negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi. Kebiasaan
dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang
berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul
dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan
jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya
minyak wangi.
·
Belajar apapun
Pengertian
belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa
belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar
menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
·
Belajar dari internet
Kita bisa
memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang
belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran,
dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar
bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
·
Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu
berpikiran positif
Di dunia ini,
ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan
tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan
orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
·
Cari motivator
Kadangkala,
seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup.
Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal
serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau
memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.
Setiap guru
profesional yang arif ia kadangkala tak lupa memberikan motivasi kepada
siswanya dalam proses belajar dan pembelajaran. Motivasi sangat diperlukan
untuk belajar siswa. Guru hendaknya dapat membangkitkan minat belajar siswa
dengan cara memotivasi siswa.Ada enam hal yang perlu dilakukan oleh guru :
1. Membangkitkan
dorongan kepada siswa untuk belajar.
2. Menjelaskan
secara konkret kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir
pengajaran
3. Memberikan
ganjaran terhadap prestasi yang dicapai sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari
4. Membetuk
kebiasaan belajar yang baik
5. Membantu
kesulitan belajar siswa secara individu maupun kelompok
Salah satu
rahasia umum dari motivasi adalah hal yang paling sulit bagi kebanyakan
orang untuk dapat menjaga konsistensi mereka sendiri dari motivasi diri setiap
saat. Selalu ada fluktuasi yang harus diatasi untuk mencapai mimpi Anda, tetapi
dengan kemampuan menjaga tingkat motivasi yang konsisten, kita akan bisa mendapatkan
lebih dari apa yang kita harapkan dan inginkan. Karena memang tujuan utama dari
motivasi itu sendiri adalah membuat kita mampu mencapai keinginan dan harapan
kita.
Ada 4 rahasia tentang motivasi diri agar kita tetap termotivasi dan terinspirasi untuk berusaha konsisten terhadap apa yang Anda inginkan dalam hidup?
1. Mengembangkan
serta membentuk mental yang jelas dan ringkas gambar dari apa yang ingin kita
raih atau melakukannya. Simpanlah harapan kita dalam bentuk gambaran di pikiran kita, jika
hal ini bisa kita lakukan, maka kesempatan kita untuk meraih apa yang kita
inginkan menjadi lebih besar.
2. Belajarlah
bagaimana mengembangkan sebuah rencana dalam tindakan. Rencana atau bisa
disebut mimpi tanpa disertai dengan tindakan, sama dengan gagal. Kita harus
membuat peta untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Jika tidak, maka jangan
berharap kita akan mencapai tujuan kita, malah justru kita akan merasa tersesat
dan kehilangan tujuan kita.
3. Gunakan
sebagian waktu dalam hidup kita untuk beristirahat dan bersantai. Ya, ini sama
pentingnya dengan mengambil tindakan di atas. Kita harus memiliki keseimbangan atau jika tidak
akan membuat kita mudah terjatuh dan kehilangan semangat dan inspirasi untuk
mengambil tindakan bila perlu adanya motivasi. Motivasi diri akan sia – sia
jika kita merasa lelah terlebih dahulu sebelum memulai motivasi diri kita.
4. Selalu
dan jangan lupakan ibadah dan berdoa memohon kepadaNya, agar apa yang sudah
memotivasi kita mampu terkabul seiring dengan perjuangan kita di berkahi dan do
ridhoi olehNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar